Kamis, 03 April 2014

Cara Mendirikan Usaha



Mata Kuliah : Kewirausahaan
Dosen: Kapriani, S.E., M.Si.
Pertemuan : 4

A. Bagaimana Memulai Usaha Baru
Untuk memulai usaha baru, banyak cerita yang dapat kita ambil hikmahnya. Tidak sedikit cerita yang menyedihkan di balik kesuksesan yang diraih seorang pengusaha. Namun, karena keberanian, kesabaran, ketekunan, dan kepandaiannya mengelola usaha dari waktu ke waktu selama bertahun-tahun, akhirnya berhasil.
Dari hasil penelitian lapangan, terdapat lima alasan seseorang untuk memulai usaha, yaitu:
1.      Faktor keluarga
Pengusaha yang memulai usaha karena faktor keluarga cukup banyak ditemui. Artinya seseorang memulai usaha karena keluarga mereka sudah memiliki usaha sebelumnya.
2.      Sengaja terjun menjadi pengusaha
Artinya seseorang dengan sengaja mendirikan usaha, karena terinspirasi dari kesuksesan orang lain.
3.      Kerja sampingan (iseng)
Hal ini biasa dilakukan untuk tambahan kegiatan bagi seseorang yang sudah memiliki pekerjaan tetap. Usaha ini biasanya dilakukan untuk mengisi waktu luang, akan tetapi usaha ini terus meningkat.
4.      Coba-coba
Usaha ini biasanya dilakukan oleh mereka yang belum memiliki pengalaman, mereka yang kesulitan mencari pekerjaan, atau mereka yang baru terkena pemutusan hubungan kerja (PHK).
5.      Terpaksa
Biasanya mereka yang memulai usaha karena keterpaksaan, dilatarbelakangi karena kesulitan mencari pekerjaan ataupun karena kehilangan pekerjaan.
Banyak cara yang dapat dilakukan oleh seseorang untuk memulai usaha, baik secara berkelompok maupun perorangan. Cara memulai usaha yang lazim dilakukan adalah sebagai berikut:
1.      Mendirikan usaha baru.
2.      Membeli perusahaan.
3.      Kerja sama manajemen dengan sistem waralaba (franchising).
4.      Mengembangkan usaha yang ada.

B. Bidang Usaha
Sebelum memulai usaha, terlebih dahulu perlu pemilihan bidang usaha yang ingin ditekuni. Pemilihan bidang usaha ini penting agar kita mampu mengenal seluk beluk usaha tersebut dan mampu mengelolanya.
Untuk menentukan bidang usaha yang akan digeluti, tergantung dari lima faktor sebagai berikut:
1.      Minat atau bakat
Minat atau bakat sudah ada dan dapat timbul dari dalam diri seseorang. Artinya ketertarikan pada suatu bidang sudah tertanam dalam dirinya. Minat juga bisa tumbuh setelah dipelajari.
2.      Modal
Modal secara luasa dapat diartikan sebagai uang, namun dalam arti sempit dapat berupa keahlian. Dengan hanya memiliki keahlian, seseorang dapat bergabung dengan mereka yang memiliki modal uang untuk menjalankan usahanya.
3.      Waktu
Setiap usaha memiliki masa atau jangka waktu yang berbeda-beda untuk dapat dinikmati hasilnya.
4.      Laba
Faktor yang perlu dipertimbangkan adalah besarnya margin laba yang akan diperoleh.
5.      Pengalaman
Pengalaman ini dapat berarti pengalaman pribadi ataupun pengalaman orang lain yang telah sukses dalam suatu jenis usaha.
Adapun bidang usaha yang dapat digeluti, sesuai dengan kelima faktor di atas adalah:
1.      Sektor kecantikan
2.      Sektor keterampilan
3.      Sektor konsultan
4.      Sektor industri
5.      Sektor tambang
6.      Sektor kelautan
7.      Sektor perikanan
8.      Sektor agribisnis
9.      Sektor perdagangan
10.  Sektor pendidikan
11.  Sektor percetakan
12.  Sektor seni
13.  Sektor kesehatan
14.  Sektor pariwisata
15.  Sektor usaha lainnya.
Secara umum faktor-faktor yang menyebabkan kegagalan terhadap hasil yang dicapai meskipun telah dilakukan studi dan perhitungan secara benar dan sempurna adalah sebagai berikut.
1.      Data dan informasi tidak lengkap
Pada saat melakukan perencanaan data dan informasi yang disajikan kurang lengkap sehingga hal-hal yang seharusnya menjadi penilaian tidak ada. Oleh karena itu, sebelum usaha dijalankan, sebaiknya kumpulkan data dan informasi selengkap mungkin, melalui berbagai sumber yang dapat dipercaya kebenaran datanya.
2.      Salah perhitungan
Kegagalan dapat pula terjadi karena salah dalam melakukan perhitungan. Misalnya, rumus atau cara menghitung yang digunakan salah sehingga hasil yang dikeluarkan tidak akurat. Dalam hal ini perlu dipertimbangkan untuk menyediakan tenaga ahli yang andal dibidangnya.
3.      Pelaksanaan pekerjaan salah
Para pelaksana usaha (manajemen) di lapangan sangat memegang peranan penting dalam keberhasilan menjalankan usaha tersebut. Jika para pelaksana di lapangan tidak mengerjakan usaha secara benar atau tidak sesuai dengan pedoman yang telah ditetapkan, kemungkinan usaha tersebut gagal sangat besar.
4.      Kondisi lingkungan
Kegagalan lainnya disebabkan oleh adanya unsur-unsur yang tidak dapat kita kendalikan. Artinya pada saat melakukan penelitian dan pengukuran semuanya sudah selesai dengan tepat dan benar, namun dalam perjalanan terjadi perubahan lingkungan. Perubahan lingkungan tersebut misalnya perubahan ekonomi, politik, hukum, sosial, dan perubahan perilaku masyarakat atau karena bencana alam.
5.      Unsur sengaja
Kegagalan yang sangat fatal disebabkan oleh adanya faktor kesengajaan untuk berbuat kesalahan. Artinya, karyawan sengaja membuat kesalahan yang tidak sesuai dengan kondisi yang sebenarnya dengan berbagai sebab.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar