Mata Kuliah : Kewirausahaan
Dosen: Kapriani, S.E., M.Si.
Pertemuan : 4
A. Bagaimana Memulai Usaha Baru
Untuk memulai usaha baru, banyak cerita yang dapat kita ambil
hikmahnya. Tidak sedikit cerita yang menyedihkan di balik kesuksesan yang
diraih seorang pengusaha. Namun, karena keberanian, kesabaran, ketekunan, dan
kepandaiannya mengelola usaha dari waktu ke waktu selama bertahun-tahun,
akhirnya berhasil.
Dari hasil penelitian lapangan, terdapat lima alasan
seseorang untuk memulai usaha, yaitu:
1.
Faktor keluarga
Pengusaha yang memulai usaha karena
faktor keluarga cukup banyak ditemui. Artinya seseorang memulai usaha karena
keluarga mereka sudah memiliki usaha sebelumnya.
2.
Sengaja terjun menjadi pengusaha
Artinya seseorang dengan sengaja
mendirikan usaha, karena terinspirasi dari kesuksesan orang lain.
3.
Kerja sampingan (iseng)
Hal ini biasa dilakukan untuk
tambahan kegiatan bagi seseorang yang sudah memiliki pekerjaan tetap. Usaha ini
biasanya dilakukan untuk mengisi waktu luang, akan tetapi usaha ini terus
meningkat.
4.
Coba-coba
Usaha ini biasanya dilakukan oleh
mereka yang belum memiliki pengalaman, mereka yang kesulitan mencari pekerjaan,
atau mereka yang baru terkena pemutusan hubungan kerja (PHK).
5.
Terpaksa
Biasanya mereka yang memulai usaha
karena keterpaksaan, dilatarbelakangi karena kesulitan mencari pekerjaan
ataupun karena kehilangan pekerjaan.
Banyak cara yang dapat dilakukan oleh seseorang untuk memulai
usaha, baik secara berkelompok maupun perorangan. Cara memulai usaha yang lazim
dilakukan adalah sebagai berikut:
1.
Mendirikan usaha baru.
2.
Membeli perusahaan.
3.
Kerja sama manajemen dengan sistem waralaba (franchising).
4.
Mengembangkan usaha yang ada.
B. Bidang Usaha
Sebelum memulai usaha, terlebih dahulu perlu pemilihan bidang
usaha yang ingin ditekuni. Pemilihan bidang usaha ini penting agar kita mampu
mengenal seluk beluk usaha tersebut dan mampu mengelolanya.
Untuk menentukan bidang usaha yang akan digeluti, tergantung
dari lima faktor sebagai berikut:
1.
Minat atau bakat
Minat atau bakat sudah ada dan dapat
timbul dari dalam diri seseorang. Artinya ketertarikan pada suatu bidang sudah
tertanam dalam dirinya. Minat juga bisa tumbuh setelah dipelajari.
2.
Modal
Modal secara luasa dapat diartikan
sebagai uang, namun dalam arti sempit dapat berupa keahlian. Dengan hanya
memiliki keahlian, seseorang dapat bergabung dengan mereka yang memiliki modal
uang untuk menjalankan usahanya.
3.
Waktu
Setiap usaha memiliki masa atau jangka
waktu yang berbeda-beda untuk dapat dinikmati hasilnya.
4.
Laba
Faktor yang perlu dipertimbangkan
adalah besarnya margin laba yang akan diperoleh.
5.
Pengalaman
Pengalaman ini dapat berarti
pengalaman pribadi ataupun pengalaman orang lain yang telah sukses dalam suatu
jenis usaha.
Adapun bidang usaha yang dapat digeluti, sesuai dengan kelima
faktor di atas adalah:
1.
Sektor kecantikan
2.
Sektor keterampilan
3.
Sektor konsultan
4.
Sektor industri
5.
Sektor tambang
6.
Sektor kelautan
7.
Sektor perikanan
8.
Sektor agribisnis
9.
Sektor perdagangan
10. Sektor
pendidikan
11. Sektor
percetakan
12. Sektor seni
13. Sektor kesehatan
14. Sektor
pariwisata
15. Sektor usaha
lainnya.
Secara umum faktor-faktor yang menyebabkan kegagalan terhadap
hasil yang dicapai meskipun telah dilakukan studi dan perhitungan secara benar
dan sempurna adalah sebagai berikut.
1.
Data dan informasi tidak lengkap
Pada saat melakukan perencanaan data
dan informasi yang disajikan kurang lengkap sehingga hal-hal yang seharusnya
menjadi penilaian tidak ada. Oleh karena itu, sebelum usaha dijalankan,
sebaiknya kumpulkan data dan informasi selengkap mungkin, melalui berbagai
sumber yang dapat dipercaya kebenaran datanya.
2.
Salah perhitungan
Kegagalan dapat pula terjadi karena
salah dalam melakukan perhitungan. Misalnya, rumus atau cara menghitung yang
digunakan salah sehingga hasil yang dikeluarkan tidak akurat. Dalam hal ini
perlu dipertimbangkan untuk menyediakan tenaga ahli yang andal dibidangnya.
3.
Pelaksanaan pekerjaan salah
Para pelaksana usaha (manajemen) di
lapangan sangat memegang peranan penting dalam keberhasilan menjalankan usaha
tersebut. Jika para pelaksana di lapangan tidak mengerjakan usaha secara benar
atau tidak sesuai dengan pedoman yang telah ditetapkan, kemungkinan usaha
tersebut gagal sangat besar.
4.
Kondisi lingkungan
Kegagalan lainnya disebabkan oleh adanya
unsur-unsur yang tidak dapat kita kendalikan. Artinya pada saat melakukan
penelitian dan pengukuran semuanya sudah selesai dengan tepat dan benar, namun
dalam perjalanan terjadi perubahan lingkungan. Perubahan lingkungan tersebut
misalnya perubahan ekonomi, politik, hukum, sosial, dan perubahan perilaku
masyarakat atau karena bencana alam.
5.
Unsur sengaja
Kegagalan yang sangat fatal
disebabkan oleh adanya faktor kesengajaan untuk berbuat kesalahan. Artinya,
karyawan sengaja membuat kesalahan yang tidak sesuai dengan kondisi yang
sebenarnya dengan berbagai sebab.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar