Jumat, 31 Januari 2014

Melbourne _ Winna Effendi



Judul Novel       : MELBOURNE- rewind
Penulis                : Winna Effendi
Penerbit             : GagasMedia
ISBN                     : 979-780-645-6
Total Halaman  : 324



Melbourne adalah novel ketiga karya Winna Effendi yang udah aku baca, setelah Refrain dan Remember When. Seperti dugaanku, novel-novel karyanya tidak pernah mengecewakan. Ada banyak pelajaran berharga dalam menjalani suatu hubungan yang bisa kita pelajari. Cara penyampaiannya ceritanya dilakukan berselang-seling antara sisi Max dan sisi Laura, membuat kita lebih memahami bagaimana pikiran mereka masing-masing.
Novel ini menceritakan mengenai hubungan Max dan Laura yang latar tempatnya di Melbourne, Australia sana. Mereka berdua  dulunya sepasang kekasih yang bertemu kembali setelah beberapa tahun dan mulai mencoba kembali berhubungan dengan status ‘teman’. Tapi ada satu hal penting yang mereka abaikan sebelumnya, bahwa tidak ada hubungan yang hanya sekedar pertemanan antara cowok dan cewek, terlebih kalau mereka dulunya memiliki rasa satu sama lain. Tau kenapa? Karena pada akhirnya salah satu dari mereka akan mengharapkan hubungan yang lebih.
Oh, ya. Ada banyak lirik lagu yang ada di novel ini. Setiap bab nya akan ada satu judul lagu yang mewakili isi dari bab itu. Ini list song nya…
REWIND
Track 1: Back To You (John Mayer)
Track 2: Gotten (Slash feat Adam Levine)
Track 3: Never Saw Blue Like That (Shawn Colvin)
Track 4: Life After You (Daughtry)

PAUSE
Track 5: Passenger Seat (Death Cab for Cutie/Stephen Speaks)
Track 6: Collide (Howie Day)
Track 7: You and Me (Lifehouse)
Track 8: Deep (Binocular)

PLAY
Track 9: Love is No Big Truth (Kings of Convenience)
Track 10: One and Only (Teitur)
Track 11: I’ll Be (Edwin McCain)
Track 12: Someday We’ll Know (New Radicals)

FAST FORWARD
Track 13: Fix You (Coldplay)
Track 14: All I know (Five for Fighting)
Track 15: Kiss Me Slowly (Parachute)
Track 16: Love Song (The Cure)

Kalimat dan Unsur-unsur yang Ada Di Dalamnya



A. Pengertian Kalimat
          Kalimat adalah suatu bagian yang selesai dan menunjukkan pikiran yang lengkap. Yang dimaksud dengan pikiran yang lengkap adalah informasi yang didukung oleh pikiran yang utuh. Sekurang-kurangnya, kaliamt itu memiliki subjek atau pokok kalimat dan predikat atau sebutan. Kalau tidak memiliki unsure subjek dan unsure predikat, pernyataan itu bukanlah kalimat. Deretan kata yang seperti itu hanya dapat disebut sebagai frase. Inilah yang membedakan kalimat dan frase.
          Oleh karena itu, kalimat merupakan suatu rentetan kata-kata yang berfungsi sebagai subjek dan predikat.
         
B. Unsur-Unsur Kalimat
 Dalam menuliskan kalimat dalam bahasa Indonesia yang baik dan benar maka kita harus ketahui unsur-unsur yang biasanya dipakai dalam sebuah kalimat. Dalam bahasa Indonesia digunakan aturan SPO atau SPOK (Subjek, Predikat, Objek atau Subjek, Predikat, Objek, Keterangan).
Berikut beberapa unsur kalimat.
a)      Subjek (S)
Subjek adalah unsur pokok yang terdapat pada sebuah kalimat di samping unsur predikat. Dengan mengetahui ciri-ciri subjek secara lebih terperinci, kalimat yang dihasilkan dapat terpelihara strukturnya.
Ciri-ciri subjek sebagai berikut.
·         Jawaban atas Pertanyaan Apa atau Siapa
Penentuan subjek dapat dilakukan dengan mencari jawaban atas pertanyaan apa atau siapa yang dinyatakan dalam suatu kalimat. Untuk subjek kalimat yang berupa manusia, biasanya digunakan kata tanya siapa.
Contoh :  Siwon adalah seorang aktor dan penyanyi.
·         Disertai Kata Itu
Kebanyakan subjek dalam bahasa Indonesia bersifat takrif (definite). Untuk menyatakan takrif, biasanya digunakan kata itu. Subjek yang sudah takrif misalnya nama orang, nama negara, instansi, atau nama diri lain tidak disertai kata itu.
Contoh : Buku itu dibeli oleh Kimbum.
·         Didahului Kata Bahwa
Di dalam kalimat pasif kata bahwa merupakan penanda bahwa unsur yang menyertainya adalah anak kalimat pengisi fungsi subjek. Di samping itu, kata bahwa juga merupakan penanda subjek yang berupa anak kalimat pada kalimat yang menggunakan kata adalah atau ialah.
Contoh :
§  Bahwa pengurus SEMA harus segera dibentuk pada rapat hari ini.
§  Saya mengatakan bahwa Super Junior adalah boyband favoritku.
·         Mempunyai Keterangan Pewatas Yang
Kata yang menjadi subjek suatu kalimat dapat diberi keterangan lebih lanjut dengan menggunakan penghubung yang. Keterangan ini dinamakan keterangan pewatas.
Contoh : Mahasiswa yang ingin lulus harus mengikuti ujian.
·         Tidak Didahului Preposisi
Subjek tidak didahului preposisi, seperti dari, dalam, di, ke, kepada, pada. Orang sering memulai kalimat dengan menggunakan kata-kata seperti itu sehingga menyebabkan kalimat-kalimat yang dihasilkan tidak bersubjek.
·         Berupa Nomina atau Frasa Nominal
Subjek kebanyakan berupa nomina atau frasa nominal. Di samping nomina, subjek dapat berupa verba atau adjektiva, biasanya, disertai kata penunjuk itu.
Contoh : Bermain itu menyenangkan.

b)      Predikat (P)
Predikat juga merupakan unsur utama suatu kalimat di samping subjek. Predikat berfungsi menjelaskan subjek.
Ciri-ciri predikat adalah sebagai berikut.
·         Jawaban atas Pertanyaan Mengapa atau Bagaimana
Dilihat dari segi makna, bagian kalimat yang memberikan informasi atas pertanyaan mengapa atau bagaimana adalah predikat kalimat. Pertanyaan sebagai apa atau jadi apa dapat digunakan untuk menentukan predikat yang berupa nomina penggolong (identifikasi). Kata tanya berapa dapat digunakan untuk menentukan predikat yang berupa numeralia (kata bilangan) atau frasa numeralia.
Contoh :
§  Gadis itu cantik.
§  Harga buku itu sepuluh ribu rupiah.
·         Kata Adalah atau Ialah
Predikat kalimat dapat berupa kata adalah atau ialah. Predikat itu terutama digunakan jika subjek kalimat berupa unsur yang panjang sehingga batas antara subjek dan pelengkap tidak jelas.
Contoh : Justin Bieber adalah penyanyi favoritku
·         Dapat Diingkarkan
Predikat dalam bahasa Indonesia mempunyai bentuk pengingkaran yang diwujudkan oleh kata tidak. Bentuk pengingkaran tidak ini digunakan untuk predikat yang berupa verba atau adjektiva. Di samping tidak sebagai penanda predikat, kata bukan juga merupakan penanda predikat yang berupa nomina atau predikat kata merupakan.
Contoh : Kamu tidak hadir dalam rapat kemarin. 
·         Dapat Disertai Kata-kata Aspek atau Modalitas
Predikat kalimat yang berupa verba atau adjektiva dapat disertai kata-kata aspek seperti telah, sudah, sedang, belum, dan akan. Kata-kata itu terletak di depan verba atau adjektiva. Kalimat yang subjeknya berupa nomina bernyawa dapat juga disertai modalitas, kata-kata yang menyatakan sikap pembicara (subjek), seperti ingin, hendak, dan mau.
Contoh : Obama akan datang ke Indonesia.
·         Unsur Pengisi Predikat
Predikat suatu kalimat dapat berupa:
§  Kata, misalnya verba, adjektiva, atau nomina.
§  Frasa, misalnya frasa verbal, frasa adjektival, frasa nominal, frasa numeralia (bilangan).


c)      Objek (O)
Objek yaitu keterangan predikat yang memiliki hubungan erat dengan predikat. Unsur kalimat ini bersifat wajib dalam susunan kalimat aktif transitif yaitu kalimat yang sedikitnya mempunyai tiga unsur utama, subjek, predikat, dan objek. Predikat yang berupa verba intransitif (kebanyakan berawalan ber- atau ter-) tidak memerlukan objek, sedangkan verba transitif yang memerlukan objek kebanyakan berawalan me-.
Ciri-ciri objek sebagai berikut.
·         Langsung di Belakang Predikat
Objek hanya memiliki tempat di belakang predikat, tidak pernah mendahului predikat.
Contoh : Sinta memberikan Jojo komputer baru.
·         Dapat Menjadi Subjek Kalimat Pasif
Objek yang hanya terdapat dalam kalimat aktif dapat menjadi subjek dalam kalimat pasif. Perubahan dari aktif ke pasif ditandai dengan perubahan unsur objek dalam kalimat aktif menjadi subjek dalam kalimat pasif yang disertai dengan perubahan bentuk verba predikatnya.
Contoh : Keju itu dimakan tikus.
·         Tidak Didahului Preposisi
Objek yang selalu menempati posisi di belakang predikat tidak didahului preposisi. Dengan kata lain, di antara predikat dan objek tidak dapat disisipkan preposisi.
Contoh : Dia mengirimi saya bunga mawar.
·         Didahului Kata Bahwa
Anak kalimat pengganti nomina ditandai oleh kata bahwa dan anak kalimat ini dapat menjadi unsur objek dalam kalimat transitif.

d)     Pelengkap (Pel.)
Pelengkap merupakan unsur kalimat yang dapat bersifat wajib ada karena melengkapi makna verba predikat kalimat.
Pelengkap dan objek memiliki kesamaan. Kesamaan itu ialah kedua unsur kalimat ini :
§  Bersifat wajib ada karena melengkapi makna verba predikat kalimat.
§  Menempati posisi di belakang predikat.
§  Tidak didahului preposisi.
Perbedaannya terletak pada kalimat pasif. Pelengkap tidak menjadi subjek dalam kalimat pasif. Jika terdapat objek dan pelengkap dalam kalimat aktif, objeklah yang menjadi subjek kalimat pasif, bukan pelengkap.
Berikut ciri-ciri pelengkap.
·         Di Belakang Predikat
Ciri ini sama dengan objek. Perbedaannya, objek langsung di belakang predikat, sedangkan pelengkap masih dapat disisipi unsur lain, yaitu objek. Contohnya terdapat pada kalimat berikut.
§  Diah mengirimi saya buku baru.
§  Mereka membelikan ayahnya sepeda baru.
Unsur kalimat buku baru, sepeda baru di atas berfungsi sebagai pelengkap dan  tidak mendahului predikat.
·         Tidak Didahului Preposisi
Seperti objek, pelengkap tidak didahului preposisi.
Contoh : Sherina bermain piano.

e)      Keterangan (K)
Unsur kalimat yang didahului preposisi disebut keterangan. Keterangan merupakan unsur kalimat yang memberikan informasi lebih lanjut tentang suatu yang dinyatakan dalam kalimat; misalnya, memberi informasi tentang tempat, waktu, cara, sebab, dan tujuan. Keterangan ini dapat berupa kata, frasa, atau anak kalimat. Keterangan yang berupa frasa ditandai oleh preposisi, seperti di, ke, dari, dalam, pada, kepada, terhadap, tentang, oleh, dan untuk. Keterangan yang berupa anak kalimat ditandai dengan kata penghubung, seperti ketika, karena, meskipun, supaya, jika, dan sehingga.
Berikut ini beberapa ciri unsur keterangan.
·         Bukan Unsur Utama
Berbeda dari subjek, predikat, objek, dan pelengkap, keterangan merupakan unsur tambahan yang kehadirannya dalam struktur dasar kebanyakan tidak bersifat wajib.
·         Tidak Terikat Posisi
Di dalam kalimat, keterangan merupakan unsur kalimat yang memiliki kebebasan tempat. Keterangan dapat menempati posisi di awal atau akhir kalimat, atau di antara subjek dan predikat.
Contoh :
§  Malam ini, Suju akan kembali ke Korea.
§  Mereka memperhatikan materi dengan seksama.
·         Terdapat Beberapa Jenis Keterangan
Keterangan dibedakan berdasarkan perannya di dalam kalimat.
§  Keterangan Waktu
Keterangan waktu dapat berupa kata, frasa, atau anak kalimat. Keterangan yang berupa kata adalah kata-kata yang menyatakan waktu, seperti kemarin, besok, sekarang, kini, lusa, siang, dan malam. Keterangan waktu yang berupa frasa merupakan untaian kata yang menyatakan waktu, seperti kemarin pagi, hari Senin, 7 Mei, dan minggu depan. Keterangan waktu yang berupa anak kalimat ditandai oleh konjungtor yang menyatakan waktu, seperti setelah, sesudah, sebelum, saat, sesaat, sewaktu, dan ketika.
§  Keterangan Tempat
Keterangan tempat berupa frasa yang menyatakan tempat yang ditandai oleh preposisi, seperti di, pada, dan dalam.
§  Keterangan Cara
Keterangan cara dapat berupa frasa, atau anak kalimat yang menyatakan cara. Keterangan cara yang berupa frasa ditandai oleh kata dengan atau secara yang diikuti verba (kata kerja). Terakhir,  keterangan cara yang berupa anak kalimat ditandai oleh kata dengan dan dalam.
§  Keterangan Alat
Keterangan cara berupa frasa yang menyatakan cara ditandai oleh kata dengan yang diikuti nomina (kata benda).
§  Keterangan Sebab
Keterangan sebab berupa frasa atau anak kalimat. Keterangan sebab yang berupa frasa ditandai oleh kata karena atau sebab yang diikuti oleh nomina atau frasa nomina. Keterangan sebab yang berupa anak kalimat ditandai oleh konjungtor karena atau lantaran.
§  Keterangan Tujuan
Keterangan ini berupa frasa atau anak kalimat. Keterangan tujuan yang berupa frasa ditandai oleh kata untuk atau demi, sedangkan keterangan tujuan yang berupa anak kalimat ditandai oleh konjungtor supaya, agar, atau untuk.
§  Keterangan Aposisi
Keterangan aposisi memberi penjelasan nomina, misalnya, subjek atau objek. Jika ditulis, keterangan ini diapit tanda koma, tanda pisah (--), atau tanda kurang.
Contoh : Dosen saya, Bu Erwin, terpilih sebagai dosen teladan.
§  Keterangan Tambahan
Keterangan tambahan memberi penjelasan nomina (subjek ataupun objek), tetapi berbeda dari keterangan aposisi. Keterangan aposisi dapat menggantikan unsur yang diterangkan, sedangkan keterangan tambahan tidak dapat menggantikan unsur yang diterangkan.
Contoh : Marshanda, mahasiswa tingkat lima, mendapat beasiswa.
Keterangan tambahan (tercetak tebal) itu tidak dapat menggantikan unsur yang diterangkan yaitu kata Marshanda.
§  Keterangan Pewatas
Keterangan pewatas memberikan pembatas nomina, misalnya, subjek, predikat, objek, keterangan, atau pelengkap. Jika keterangan tambahan dapat ditiadakan, keterangan pewatas tidak dapat ditiadakan. Contoh: Mahasiswa yang mempunyai IP tiga lebih mendapat beasiswa.
Contoh diatas menjelaskan bahwa bukan semua mahasiswa yang mendapat beasiswa, melainkan hanya mahasiswa yang mempunyai IP  tiga lebih.