Sabtu, 29 Maret 2014

ETIKA BERWIRAUSAHA



Mata Kuliah : Kewirausahaan
Dosen : Kapriani, S.E., M.Si.
Pertemuan : 3

Pengertian Etika Bisnis:
Bagaimana penyampaian pesan-pesan bisnis kepada pihak-pihak lain yang terlibat dalam proses bisnis mulai dari membeli bahan mentah sampai menjual barang jadi untuk mencapai pedoman dan pegangan hidup manusia dalam seluruh kebudayaannya.


Sejarah Etika:
Jika dilihat dari sejarahnya, etika berasal dari bahasa Prancis (etiquette), yang berarti kartu undangan. Pada saat itu raja-raja Prancis sering mengundang para tamu dengan kartu undangan. Dalam kartu undangan tercantum persyaratan atau ketentuan untuk menghadiri acara, antara lain waktu acara dan pakaian yang harus dikenakan. Dengan adanya persyaratan atau ketentuan dalam kartu undangan, setiap undangan merasa dihargai demikian pula dengan si pengundang. Dengan adanya aturan, suasana akrab dapat terjalin. Demikian pula sebaliknya, jika ada yang melanggar aturan, maka pihak pengundang ataupun pihak yang diundang akan tersinggung dan merasa tidak dihargai sehingga suasana menjadi tidak nyaman.

Demikian pula dalam berwirausaha, perlu ada ketentuan atau etika yang mengaturnya. Adapun ketentuan yang diatur dalam etiket wirausaha secara umum adalah sebagai berikut.
1.      Sikap dan perilaku seorang pengusaha harus mengikuti norma yang berlaku dalam suatu Negara atau masyarakat.
2.      Penampilan yang ditunjukkan seorang pengusaha harus selalu sopan, terutama dalam menghadapi situasi atau acara-acara tertentu.
3.      Cara berpakaian pengusaha juga harus sopan dan sesuai dengan tempat dan waktu yang berlaku.
4.      Cara berbicara seorang pengusaha juga harus sopan, tidak menyinggung perasaan ataupun mencela orang lain.
5.      Gerak-gerik pengusaha juga harus dapat menyenangkan orang lain.

Adapun sikap yang harus dimiliki seorang pengusaha:
1.      Kejujuran. Seorang pengusaha harus selalu bersikap jujur, baik dalam berbicara maupun bertindak.
2.      Bertanggung Jawab. Pengusaha harus bertanggung jawab terhadap segala kegiatan yang dilakukan dalam bidang usahanya.
3.      Menepati Janji. Pengusaha dituntut untuk selalu menepati janji, misalnya dalam hal pembayaran, pengiriman barang atau penggantian.
4.      Disiplin. Pengusaha dituntut untuk selalu disiplin dalam berbagai kegiatan yang berkaitan dengan usahanya.
5.      Taat Hukum. Pengusaha harus selalu patuh dan menaati hukum yang berlaku, baik yang berhubungan dengan pemerintah ataupun berkaitan dengan masyarakat.
6.      Suka Membantu. Pengusaha secara moral harus sanggup membantu berbagai pihak yang memerlukan bantuan.
7.      Komitmen. Pengusaha harus komitmen dengan apa yang mereka jalankan dan menghargai komitmen dengan pihak-pihak lain.
8.      Mengejar Prestasi. Pengusaha yang sukses selalu berusaha mengejar prestasi setinggi mungkin. Tujuannya agar perusahaan dapat terus bertahan dari waktu ke waktu.


Tujuan dan Manfaat Etika
Etika yang diberlakukan oleh pengusaha terhadap berbagai pihak memiliki tujuan-tujuan tertentu. Tujuan etika tersebut harus sejalan dengan tujuan perusahaan. Di samping memiliki tujuan, etika juga bermanfaat bagi perusahaan apabila dilakukan secara sungguh-sungguh.
Berikut ini beberapa tujuan etika yang selalu ingin dicapai oleh perusahaan:
1.      Untuk persahabatan dan pergaulan. Etika dapat meningkatkan keakraban dengan karyawan, pelanggan, atau pihak-pihak lain yang berkepentingan.
2.      Menyenangkan orang lain. Jika kita ingin dihormati, maka kitapun harus menghormati orang lain.
3.      Membujuk pelanggan. Etika yang ditunjukkan oleh perusahaan secara tidak langsung dapat membujuk calon pelanggan untuk menjadi pelanggan setia.
4.      Mempertahankan pelanggan. Etika juga dapat bermanfaat untuk mempertahankan pelanggan agar loyal terhadap produk yang ditawarkan oleh suatu perusahaan.
5.      Membina dan menjaga hubungan baik. Dengan etika yang ditunjukkan perusahaan, maka hubungan yang lebih baik dan lebih akrab dapat terwujud.


Ciri-ciri Wirausahawan yang Berhasil
Berwirausaha tidak selalu memberikan hasil yang sesuai dengan harapan dan keinginan pengusaha. Tidak sedikit pengusaha yang mengalami kerugian dan akhirnya bangkrut, namun banyak juga wirausahawan yang berhasil untuk beberapa generasi. Bahkan, banyak pengusaha yang semula hidup sederhana menjadi sukses dengan ketekunannya. Keberhasilan atas usaha yang dijalankan memang merupakan harapan pengusaha.
Berikut ini beberapa ciri wirausahawan yang dikatakan berhasil:
1.      Memiliki visi dan tujuan yang jelas. Hal ini berfungsi untuk menebak ke mana langkah dan arah yang dituju, sehingga tidak salah dalam melangkah.
2.      Inisiatif dan selalu produktif. Seorang pengusaha tidak hanya menunggu sesuatu terjadi, tetapi terlebih dahulu memulai dan mencari peluang sebagai pelopor dalam berbagai kegiatan.
3.      Berorientasi pada prestasi. Pengusaha yang sukses selalu mengejar prestasi yang lebih baik daripada prestasi sebelumnya.
4.      Berani mengambil resiko, kapanpun dan dimanapun.
5.      Kerja keras. jam kerja pengusaha tidak terbatas pada waktu. Kadang-kadang seorang pengusaha sulit untuk mengatur waktu kerjanya.
6.      Bertanggung jawab terhadap segala aktivitas yang dijalankan, baik sekarang maupun yang akan datang.
7.      Komitmen pada berbagai pihak merupakan ciri yang harus dipegang teguh dan harus ditepati. Komitmen untuk melakukan sesuatu memang merupakan kewajiban untuk segera ditepati dan direalisasikan.
8.      Mengembangkan dan memelihara hubungan baik dengan berbagai pihak, baik yang berhubungan langsung dengan usaha yang dijalankan maupun tidak.

Sabtu, 22 Maret 2014

Summer in Seoul

Judul : Summer in Seoul
Penulis : Ilana Tan
Penerbit : PT. Gramedia Pustaka Utama
Total Halaman : 276
ISBN : 978-979-22-2460-3

seperti judulnya, novel ini berlatar tempat di seoul, korea selatan, saat musim panas. novel ini menceritakan tentang Sandy (nama koreanya Han Soon Hee) yang tinggal di korea sendiri karena kedua orang tuanya tinggal di Indonesia, sementara dia sendiri lebih memilih tetap di korea karena ingin menyelesaikan pendidikannya. dia adalah seorang mahasiswi dan juga pekerja paruh waktu di sebuah butik milik desainer yang cukup terkenal. sementara Jung Tae Woo adalah seorang penyanyi yang baru muncul kembali setelah empat tahun meninggalkan dunia showbiz karena suatu insiden.

awal pertemuan mereka adalah saat Park Hyun Shik, manajer JTW tidak sengaja membuat ponsel Sandy dan ponsel JTW yang ada di tangannya tertukar karena salah mengambil ponsel saat berbelanja di toko. Dia meminta Sandy untuk datang ke rumah JTW untuk mengambil ponselnya karena dia sendiri sudah tidak bisa kembali karena takut JTW semakin uring-uringan menunggunya di rumah. Saat Sandy sudah berhasil mendapatkan kembali ponselnya, JTW dan PHS menawarkan untuk mengantarkan Sandy pulang karena malam sudah terlalu larut dan Sandy tidak membawa mobil. JTW kasian juga melihat Sandy yang terlihat sangat kelelahan dan seperti bisa pingsan kapan saja. tidak di sangka, moment saat Sandy keluar dari rumah JTW malah kepergok kamera wartawan dan membuat itu menjadi berita besar karena seorang gadis kedapatan keluar dari rumah seorang JTW di malam hari, pada waktu yang mencurigakan.
 
JTW sempat tidak mengerti dengan berita yang beredar, tapi PHS meyakinkan bahwa berita yang beredar itu justru membantu JTW. karena dengan berita itu maka kabar yang sebelumnya mengatakan bahwa JTW gay telah terbantahkan dengan sendirinya. kedua kalinya JTW bertemu dengan Sandy, di butik tempat gadis itu bekerja, JTW malah berpikir untuk menjadikan Sandy sebagai pacarnya, meskipun hanya sebatas foto. Sandy sempat ragu tapi akhirnya menerima juga tawaran JTW dengan syarat wajahnya tidak boleh terlihat.

masalah menjadi lebih besar, saat Sandy sudah menjadi lebih dekat dengan JTW dan itu malah membuat diri Sandy terekspos oleh wartawan. yang membuat ini buruk adalah, insiden empat tahun lalu yang melibatkan JTW kembali terkuak ke media. dan insiden itu adalah kematin kakak Sandy.. 

apa yang sebenarnya dipikirkan Sandy saat dia memilih menerima tawaran JTW padahal dia tau siapa cowok itu yang sebenarnya? bagaimana tanggapan JTW mengenai Sandy dan kasus yang membuatnya sempat merasa tidak nyaman? dan bagaimana mereka mengatasi masalah itu dan tetap mempertahankan hubungan mereka?

cara nge-review ku kali ini kesannya kaku banget ya? well, nggak masalah sih. yang jelas aku udah bisa nyelesaiin novel yang kali ini. novel 4 musim karya Ilana Tan bakal aku pos selanjutnya. buat sekarang, kalian baca aja dulu novel ini, atau download pdf nya di sini

enjoy itu.. ^^

XIV. BUDAYA ORGANISASI



1. PENDAHULUAN
Budaya organisasi (organizational culture) atau budaya perusahaan (coorporate culture) akhir-akhir ini sering muncul ke permukaan, dan menjadi bahan pembicaraan dan kajian, baik di kalangan praktisi maupun ilmuwan. Banyak diskusi dan seminar diselenggarakan oleh berbagai pihak yang berusaha mengungkapkan hal-hal yang berkaitan dengan penciptaan dan pengembangan budaya organisasi/perusahaan. Gejala tersebut secara sederhana menunjukkan bahwa budaya perusahaan itu dirasakan penting, dan tentunya dirasakan memiliki manfaat langsung maupun tak langsung bagi perkembangan perusahaan atau organisasi.
Apakah sebenarnya budaya perusahaan itu? Apakah arti pentingnya bagi perusahaan? Faktor-faktor apakah yang mempengaruhinya? Dan bagaimana budaya perusahaan dapat diciptakan dan diubah? Adalah beberapa di antara pertanyaan-pertanyaan yang sering dikemukakan manakala masalah budaya perusahaan didiskusikan.
Bab ini membahas berbagai aspek pokok tentang budaya perusahaan itu sebagai orientasi awal. Dan, dari padanya diharapkan akan dapat diperoleh beberapa manfaat dalam rangka penciptaan dan pengembangan budaya perusahaan, yang pada gilirannya akan memberi kontribusi bagi efektivitas perusahaan secara keseluruhan.

2. PENGERTIAN BUDAYA PERUSAHAAN
Kata budaya (culture) sebagai ilmu atau konsep berakar dari kajian atau disiplin ilmu antropologi; yang oleh Kilmann, Saxton, & Serpa (1986) diartikan sebagai falsafahi, idiologi, nilai-nilai, anggapan, keyakinan, harapan, sikap dan norma yang dimiliki bersama dan mengikat suatu masyarakat. Kini, konsep tersebut telah pula mendapat tempat dalam perkembangan ilmu organisasi, dan menjadi bagian bahasan yang penting dalam literatur ilmiah di bidang manajemen dan perilaku organisasi dengan memakai rubrik budaya perusahaan (coorporate culture) atau budaya organisasi (organizational culture). Istilah budaya perusahaan kini menjadi sangat populer, baik di Amerika Serikat maupun di bagian dunia yang lain, termasuk Indonesia.
Dua istilah di atas, budaya perusahaan dan budaya organisasi sering kali kita temukan dipakai secara silih berganti. Dalam literatur, definisi budaya perusahaan dan budaya organisasi ini cukup banyak dikemukakan oleh pakar, dan sedikitnya diantaranya akan dikemukakan pada bagian ini.
Menurut Elliot Jacques, budaya perusahaan dan budaya organisasi adalah cara berpikir dan melakukan sesuatu yang mentradisi, yang dianut bersama oleh semua anggota organisasi, dan para anggota baru harus mempelajari atau paling sedikit menerimanya sebagai bagian organisasi/perusahaan.
Sementara itu, Wheelen & Hunger (1986) mendefinisikan budaya perusahaan adalah himpunan dari kepercayaan, harapan, dan nilai-nilai yang dianut bersama oleh anggota perusahaan dan diwariskan dari satu generasi ke generasi berikutnya.
Griffin & Ebert (1989) menyebutkan budaya perusahaan adalah pengalaman, sejarah, keyakinan, dan norma-norma bersama yang menjadi ciri organisasi.
Ketika definisi budaya perusahaan dikemukakan di atas, nampak bahwa terdapat perbedaan-perbedaan antara satu dengan yang lainnya. Akan tetapi, dari padanya, dapat diketahui bahwa ada tiga hal yang menjadi ciri-ciri perusahaan, yaitu (1) dipelajari, (2) dimiliki bersama, dan (3) diwariskan dari generasi ke generasi.
Apa yang penting bagi para manajer atau pemimpin perusahaan adalah menciptakan, memelihara suatu budaya perusahaan yang kuat dan jelas. Budaya perusahaan yang kuat memiliki beberapa tujuan. Salah satu diantaranya, ia dapat mengarahkan usaha-usaha produktif karyawan dan membantu setiap orang untuk bekerja mencapai tujuan-tujuan yang sama.

3.PERANAN BUDAYA PERUSAHAAN
Dalam hidupnya, manusia dipengaruhi oleh budaya dimana dia berada, seperti nilai-nilai, keyakinan dan perilaku sosial/masyarakat yang kemudian menghasilkan budaya sosial atau budaya masyarakat. Hal yang sama juga terjadi pada anggota organisasi dengan segala nilai, keyakinan dan organisasi yang kemudian menciptakan budaya organisasi.
Dari sedikit uraian di atas, maka dapat dikatakan bahwa budaya perusahaan pada dasarnya akan mewakili norma-norma perilaku yang diikuti oleh para anggota organisasi, termasuk mereka yang berada dalam hirarki organisasi. Bagi organisasi yang masih di dominasi oleh pendiri, misalnya, maka budaya akan menjadi wahana untuk mengkomunikasikan harapan-harapan pendiri terhadap para pekerja lainnya. Demikian pula jika perusahaan dikelola oleh seorang manajer senior yang bersifat otokratis yang menerapkan gaya kepemimpinan “top down” maka budaya juga akan berperan mengomunikasikan harapan-harapan mereka.
Dalam pada itu, Wheelen & Hunger (1986) secara spesifik mengemukakan sejumlah peranan penting yang dimainkan oleh budaya perusahaan, yaitu:
1)      Membantu menciptakan rasa memiliki jati diri bagi pekerja.
2)      Dapat dipakai untuk mengembangkan keikatan pribadi dengan perusahaan.
3)      Membantu stabilisasi perusahaan sebagai suatu sistem sosial.
4)      Menyajikan pedoman perilaku sebagai hasil dari norma-norma perilaku yang sudah terbentuk.
Singkatnya, budaya perusahaan sangat penting peranannya di dalam mendukung terciptanya suatu organisasi/perusahaan yang efektif.

4. MEMBANGUN DAN MEMBINA BUDAYA PERUSAHAAN
Bagaimana membangun dan membina suatu budaya perusahaan, adalah pertanyaan yang penting untuk dijawab. Pada dasarnya, untuk membangun budaya perusahaan yang kuat memerlukan waktu yang cukup lama dan bertahap. Dan, boleh jadi, di dalam perjalanannya sebuah perusahaan mengalami pasang surut, dan menerapkan budaya perusahaan yang berbeda dari satu waktu ke waktu yang lain. Meskipun demikian, tahapan-tahapan pembentukan atau pembangunan budaya perusahaan itu dapat didefinisikan sebagai berikut:
1)      Seseorang (biasanya pendiri) datang dengan ide atau gagasan tentang sebuah usaha baru.
2)      Pendiri membawa orang-orang kunci yang merupakan orang pemikir, dan menciptakan yang mempunyai visi yang sama dengan pendiri.
3)      Kelompok inti memulai serangkaian tindakan untuk menciptakan organisasi, mengumpulkan dana, menentukan jenis dan tempat usaha, dan lain-lain yang relevan.
4)      Orang-orang lain dibawa ke dalam organisasi untuk berkarya bersama-sama dengan pendiri dan kelompok inti, memulai sebuah sejarah bersama.
Selanjutnya, bagaimana budaya perusahaan itu dibina? Pembinaan budaya perusahaan dapat dilakukan dengan serangkaian langkah sosialisasi sebagai berikut:
1)      Seleksi pegawai yang obyektif.
2)      Penempatan orang dalam pekerjaannya yang sesuai dengan kemampuan dan bidangnya: “the right man in the right place”.
3)      Perolehan dan peningkatan kemahiran melalui pengalaman.
4)      Pengukuran prestasi dan pemberian imbauan yang sesuai.
5)      Penghayatan akan nilai-nilai kerja atau lainnya yang penting.
6)      Ceritera-ceritera dan faktor organisasi yang menumbuhkan semangat dan kebanggaan.
7)      Pengakuan dan promosi bagi karyawan yang berprestasi.
Tentu saja nilai-nilai yang disebutkan di atas masih dapat ditambahkan dengan langkah-langkah yang lain lagi, sepanjang bermakna sama yakni untuk memantapkan budaya perusahaan. Dan, yang penting lagi adalah perlunya langkah-langkah tersebut dilakukan secara terus-menerus dan konsisten, sering diikuti dengan komitmen pemimpin perusahaan.

5. BAGAIMANA CARA KARYAWAN MEMPELAJARI BUDAYA PERUSAHAAN?
Seperti yang dikatakan di muka bahwa budaya perusahaan itu harus dipelajari, dan tidak terjadi dengan sendirinya. Karenanya, harus ada usaha khusus untuk itu agar para anggota organisasi (karyawan) mentransformasikan elemen-elemen budaya perusahaan itu kepada karyawan. Adapun proses transformasi ini dapat dilakukan melalui beberapa cara, yaitu:
1)      Ceritera-ceritera. Ceritera-ceritera mengenai bagaimana kerasnya perjuangan pendiri organisasi di dalam memulai usaha sehingga menjadi maju seperti keadaan sekarang, merupakan hal yang baik untuk disebarluaskan. Bagaimana sejarah pasang surutnya perusahaan, dan bagaimana perusahaan mengatasi kemelutnya dalam situasi tak menentu akan merupakan kisah yang akan dapat mendorong dan memotivasi karyawan untuk bekerja keras jika mereka mau memahami.
2)      Ritual/upacara-upacara. Semua masyarakat memiliki corak ritualnya sendiri-sendiri. Di dalam perusahaan, tidak jarang ditemui acara-acara ritual yang sudah mengakar dan menjadi bagian hidup suatu perusahaan, sehingga tetap dipelihara keberadaannya. Contoh: selamatan waktu mulai musim giling di pabrik gula.
3)      Simbol-simbol material. Simbol-simbol atau lambang-lambang material, seperti pakaian seragam, ruang kantor dan lain-lain atribut fisik yang dapat diamati merupakan unsur penting budaya organisasi yang harus diperhatikan. Sebab, dengan simbol-simbol itulah kita dapat cepat mengidentifikasikan bagaimana nilai, keyakinan, norma, dan lain-lain itu menjadi milik bersama dan dipatuhi.
4)      Bahasa. Bahasa merupakan salah satu media terpenting di dalam transformasi nilai-nilai. Dan, di dalam organisasi atau perusahaan, tiap bidang, strata, atau semacamnya memiliki bahasa atau “jargon” yang khas, yang kadang-kadang hanya dipahami oleh kalangan yang terbatas. Hal yang penting, karena untuk dapat diterima di suatu lingkungan dan menjadi bagian dari lingkungan, salah satu syaratnya adalah memahami bahasa yang berlaku. Karena itu, bahasa jelas merupakan unsur penting dari budaya perusahaan.

Kamis, 20 Maret 2014

Download novel-novel remaja favorit.. ^^


hai..hai.. para pembaca.. tau nggak? ternyata punya blog tuh bisa ngasih kita perasaan yang lain dari biasanya. nggak sabaran ngeliat total pengunjung yang aduh, susah banget nambahnya.. tapi sekalinya nambah, wuih, meskipun nggak seberapa nih.. tetap aja senaaaaaannnngggg banget.. hehe..

belajar dari semua pos ku yang sebelumnya, kebanyakan readers tuh lebih seneng baca pos-pos yang berhubungan sama novel-novel gitu. tapi aku lagi bener-bener nggak mood buat nge-review sekarang. jadi sebagai gantinya, aku bakalan ngasih kalian link buat download novel yang udah aku temuin.. hehe, sebenarnya nyarinya sih nggak susah-susah amat.. cuma klik ini dan itu, pada kebuka deh blog-blog lain yang punya list download lebih banyak. meskipun kayak gitu, aku harap bakal ada banyak yang seenggaknya luangin waktu buat buka-buka blog aku ini.. ngarep banget ya? :/ :D :p

daripada lama baca omongan aku yang nggak jelas, mending kalian klik aja deh, link download dibawah ini..
check this out..

  • Jingga Dalam Elegi - sequel Jingga dan Senja (Esti Kinasih) download 
  • Pacarku Juniorku (Valleria Verawati) download
  • Lovasket (Luna Torasyngu) download 
  • Lovasket 2 (Luna Torasyngu) download 
  • Lovasket 4 (Luna Torasyngu) download 
  • D'Angel - Rose (Luna Torasyngu) download 
    • D'Angel - Princess (Luna Torasyngu) download 

       
    • Bidadari-bidadari Surga (Tere Liye) download
    • Hafalan Shalat Delisa (Tere Liye) download
    • Moga Bunda Disayang Allah (Tere Liye) download
    • Dylan, I Love You (Stephanie Zen) download
    • Love In Sunkist (Evelyn Jingga) download
     


    anyway, semua file nya dalam bentuk pdf ya.. happy reading guys.. :*