Mata Kuliah : Kewirausahaan
Dosen : Kapriani, S.E., M.Si.
Pertemuan : 3
Pengertian Etika Bisnis:
Bagaimana penyampaian pesan-pesan bisnis kepada pihak-pihak
lain yang terlibat dalam proses bisnis mulai dari membeli bahan mentah sampai
menjual barang jadi untuk mencapai pedoman dan pegangan hidup manusia dalam
seluruh kebudayaannya.
Sejarah Etika:
Jika dilihat dari sejarahnya, etika berasal dari bahasa
Prancis (etiquette), yang berarti kartu undangan. Pada saat itu
raja-raja Prancis sering mengundang para tamu dengan kartu undangan. Dalam kartu
undangan tercantum persyaratan atau ketentuan untuk menghadiri acara, antara
lain waktu acara dan pakaian yang harus dikenakan. Dengan adanya persyaratan
atau ketentuan dalam kartu undangan, setiap undangan merasa dihargai demikian
pula dengan si pengundang. Dengan adanya aturan, suasana akrab dapat terjalin. Demikian
pula sebaliknya, jika ada yang melanggar aturan, maka pihak pengundang ataupun
pihak yang diundang akan tersinggung dan merasa tidak dihargai sehingga suasana
menjadi tidak nyaman.
Demikian pula dalam berwirausaha, perlu ada ketentuan atau etika yang mengaturnya. Adapun ketentuan yang diatur dalam etiket wirausaha secara umum adalah sebagai berikut.
1.
Sikap dan perilaku seorang pengusaha harus mengikuti
norma yang berlaku dalam suatu Negara atau masyarakat.
2.
Penampilan yang ditunjukkan seorang pengusaha harus
selalu sopan, terutama dalam menghadapi situasi atau acara-acara tertentu.
3.
Cara berpakaian pengusaha juga harus sopan dan sesuai
dengan tempat dan waktu yang berlaku.
4.
Cara berbicara seorang pengusaha juga harus sopan,
tidak menyinggung perasaan ataupun mencela orang lain.
5.
Gerak-gerik pengusaha juga harus dapat menyenangkan
orang lain.
Adapun sikap yang harus dimiliki seorang pengusaha:
1.
Kejujuran. Seorang pengusaha harus selalu bersikap
jujur, baik dalam berbicara maupun bertindak.
2.
Bertanggung Jawab. Pengusaha harus bertanggung jawab
terhadap segala kegiatan yang dilakukan dalam bidang usahanya.
3.
Menepati Janji. Pengusaha dituntut untuk selalu
menepati janji, misalnya dalam hal pembayaran, pengiriman barang atau
penggantian.
4.
Disiplin. Pengusaha dituntut untuk selalu disiplin
dalam berbagai kegiatan yang berkaitan dengan usahanya.
5.
Taat Hukum. Pengusaha harus selalu patuh dan menaati
hukum yang berlaku, baik yang berhubungan dengan pemerintah ataupun berkaitan
dengan masyarakat.
6.
Suka Membantu. Pengusaha secara moral harus sanggup
membantu berbagai pihak yang memerlukan bantuan.
7.
Komitmen. Pengusaha harus komitmen dengan apa yang
mereka jalankan dan menghargai komitmen dengan pihak-pihak lain.
8.
Mengejar Prestasi. Pengusaha yang sukses selalu
berusaha mengejar prestasi setinggi mungkin. Tujuannya agar perusahaan dapat
terus bertahan dari waktu ke waktu.
Tujuan dan Manfaat Etika
Etika yang diberlakukan oleh pengusaha terhadap berbagai
pihak memiliki tujuan-tujuan tertentu. Tujuan etika tersebut harus sejalan
dengan tujuan perusahaan. Di samping memiliki tujuan, etika juga bermanfaat
bagi perusahaan apabila dilakukan secara sungguh-sungguh.
Berikut ini beberapa tujuan etika yang selalu ingin dicapai
oleh perusahaan:
1.
Untuk persahabatan dan pergaulan. Etika dapat
meningkatkan keakraban dengan karyawan, pelanggan, atau pihak-pihak lain yang
berkepentingan.
2.
Menyenangkan orang lain. Jika kita ingin dihormati,
maka kitapun harus menghormati orang lain.
3.
Membujuk pelanggan. Etika yang ditunjukkan oleh
perusahaan secara tidak langsung dapat membujuk calon pelanggan untuk menjadi
pelanggan setia.
4.
Mempertahankan pelanggan. Etika juga dapat bermanfaat
untuk mempertahankan pelanggan agar loyal terhadap produk yang ditawarkan oleh
suatu perusahaan.
5.
Membina dan menjaga hubungan baik. Dengan etika yang
ditunjukkan perusahaan, maka hubungan yang lebih baik dan lebih akrab dapat
terwujud.
Ciri-ciri Wirausahawan yang Berhasil
Berwirausaha tidak selalu memberikan hasil yang sesuai dengan
harapan dan keinginan pengusaha. Tidak sedikit pengusaha yang mengalami
kerugian dan akhirnya bangkrut, namun banyak juga wirausahawan yang berhasil
untuk beberapa generasi. Bahkan, banyak pengusaha yang semula hidup sederhana
menjadi sukses dengan ketekunannya. Keberhasilan atas usaha yang dijalankan
memang merupakan harapan pengusaha.
Berikut ini beberapa ciri wirausahawan yang dikatakan
berhasil:
1.
Memiliki visi dan tujuan yang jelas. Hal ini berfungsi
untuk menebak ke mana langkah dan arah yang dituju, sehingga tidak salah dalam
melangkah.
2.
Inisiatif dan selalu produktif. Seorang pengusaha
tidak hanya menunggu sesuatu terjadi, tetapi terlebih dahulu memulai dan
mencari peluang sebagai pelopor dalam berbagai kegiatan.
3.
Berorientasi pada prestasi. Pengusaha yang sukses
selalu mengejar prestasi yang lebih baik daripada prestasi sebelumnya.
4.
Berani mengambil resiko, kapanpun dan dimanapun.
5.
Kerja keras. jam kerja pengusaha tidak terbatas pada
waktu. Kadang-kadang seorang pengusaha sulit untuk mengatur waktu kerjanya.
6.
Bertanggung jawab terhadap segala aktivitas yang
dijalankan, baik sekarang maupun yang akan datang.
7.
Komitmen pada berbagai pihak merupakan ciri yang harus
dipegang teguh dan harus ditepati. Komitmen untuk melakukan sesuatu memang
merupakan kewajiban untuk segera ditepati dan direalisasikan.
8.
Mengembangkan dan memelihara hubungan baik dengan
berbagai pihak, baik yang berhubungan langsung dengan usaha yang dijalankan
maupun tidak.