Minggu, 02 Februari 2014

Bab 7. Gelombang, Angka dan Siklus



7.1. Teori Dow (Dow Theory)
            Dow mengidentifikasikan trend pasar menjadi beberapa tipe, yaitu trend mayor, trend menengah, dan trend minor. Trend minor digambarkan oleh riak-riak kecil yang membentuk gelombang kecil. Gelombang kecil sebagai hasil kumpulan riak diidentifikasikan sebagai trend menengah dan gelombang yang terbentuk dari gelombang menengah dinamakan trend mayor. Setelah trend mayor terbentuk dan kemudian menjadi koreksi sehingga trend menurun, maka kesemuanya menjadi satu siklus.
7.2. Teori Gelombang Elliot (Elliot Wave Theory)
            Elliot menemukan lima gelombang pada saat terjadi trend naik (bullish) dan tiga gelombang pada saat terjadi trend turun (bearish). Pola dengan ritme seperti ini terulang pada satu periode yang disebut satu siklus (cycle). Teori gelombang Elliot banyak diaplikasikan pada pasar modal dan memiliki tiga aspek penting, yaitu pola (patterns), waktu (time), dan rasio (ratio).
            Selama mengukur proporsi puncak dan lembah dalam satu siklus, Elliot menemukan suatu rasio unik, yaitu sekitar 0,618. Apabila tinggi puncak 1 diberi notasi x, kemudian tinggi puncak 2 diberi notasi y dan tinggi puncak 3 diberi notasi z, maka rasio x/y sekitar 0,618, rasio y/x sekitar 1,618 dan rasio z/y sekitar 2,618.
7.3. Angka Fibonacci (Fibonacci Number)
            Fibonacci mengidentifikasikan deret matematis sebagai berikut:
0, 1, 1, 2, 3, 5, 8, 13, 21, 34, 55, 89, 144, . . .
           
Deret tersebut kemudian dikenal sebagai Angka Fibonacci (Fibonacci Number). Menghitungnya mudah, yaitu dengan menjumlahkan dua angka didepannya. Apabila dirinci lebih jauh, akan ditemukan rasio unik sebagai berikut:
·         Rasio setiap angka dibandingkan dengan angka yang lebih tinggi sama dengan 0,618
·         Rasio angka yang lebih tinggi terhadap angka sebelumnya adalah 1,618
·         Rasio angka dua tingkat lebih tinggi terhadap angka dua tingkat dibawahnya sama dengan 2,618
7.4. Rasio Emas (Golden Ratio)
            Rasio 0,618 dan 1,618 juga ditemukan oleh arsitek Yunani dan Mesir. Golden Ratio, bagian atau proporsi rata-rata digunakan pada konstruksi piramida Giza dan piramida Parthenon. Angka-angka tersebut mirip dengan angka yang digunakan pada Elliot Wave dan Fibonacci Number.
7.5. William D. Gann
            Gann mencatat hubungan antara pergerakan harga dan waktu saat harga menyentuh level baru. Bila harga saham bergerak satu poin per satu satuan waktu hasilnya adalah garis trend dengan sudut 45o. Gann menggambarkannya sebagai hubungan 1 x 1 (persegi empat) antara harga dan waktu.
            Gann memberikan alasan bahwa bila harga memotong garis trend, garis trend yang baru akan berhubungan dengan angka matematis awal. Contohnya, harga yang terjadi kemungkinan akan menjadi 2x, 3x, atau 4x harga atau bisa juga ½, ⅓, atau ¼ dari harga awalnya.
Waktu x Harga
Angle
Waktu x Harga
Angle
1 x 8
82,50
2 x 1
26,25
1 x 4
75,00
3 x 1
18,75
1 x 3
71,25
4 x 1
15,00
1 x 2
63,75
8 x 1
7,50
1 x 1
45,00



7.6. Gelombang Kondratieff (Kondratieff Wave)
            Kondratieff mencatat bahwa gelombang besar terulang setiap 55 tahun sekali. Gelombang besar tersebut terdiri dari lima dekade:
·         Dekade pertama          : Recovery
·         Dekade kedua             : Boom
·         Dekade ketiga             : Peak
·         Dekade keempat         : Collaps
·         Dekade kelima            : Trough
7.7. Gelombang Elliot dan Angka Fibonacci
            Teori gelombang Elliot yang disampaikan oleh Ralph Nelson Elliot menggarisbawahi prinsip dasar bahwa pasar bergerak pada pola lima gelombang sebagai arah trend diikuti oleh tiga gelombang yang berlawanan.
            Elliot mendasarkan analisisnya pada pasar saham dan sukses untuk mengklasifikasikan dan memprakirakan pergerakan pasar. Teknik gelombang Elliot tidak cocok untuk menganalis saham individual tetapi sangat berhasil untuk analisis instrumen keuangan yang likuid seperti spot forex, emas dan futures.

Pola Siklus (Cycle Patterns)
            Merujuk kembali prinsip gelombang Elliot yang terulang setelah membentuk satu siklus. Apabila gelombang dasar tersebut dipecah menjadi gelombang yang lebih kecil (menjadi 5 dan 3 gelombang), maka akan ditemukan suatu urutan gelombang yang sesuai dengan deret angkanya Fibonicci.
            Pola gelombang pasar yang ditemukan tidak selalu persis sama dengan pola teoritis tersebut. Kadangkala polanya mengalami penambahan gelombang yang umumnya terlihat pada gelombang ketiga dan kelima, khususnya gelombang ketiga.
Pola Koreksi (Correction Pattern)
            Gelombang koreksi (a, b, c) dapat juga berbeda dengan pola teoritis, kadang-kadang ditemukan pola:
·         Zig-zags: 5, 3, 5
·         Flats: 3, 3, 5
·         Triangle: Menurut teori Elliot pola triangle selalu terbentuk oleh 5 batang/garis.
·         Complex: dapat berbentuk double, triple atau multiple threes. Pola ini dapat terbentuk oleh kombinasi zig-zags, flats dan triangles.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar